Pemerintah Filipina menaikkan peringatan bahaya tertinggi. Hal ini dituangkan oleh Badan Cuaca Nasional, Kamis (14/11/2024).
Hal ini disebabkan potensi datangnya Topan Super Usagi. Dengan angin kencang hingga 185 kilometer (115 mil) per jam, Usagi diperkirakan akan menghantam pulau utama Luzon sekitar pukul 16.00 WIB atau lebih awal.
“Angin tersebut dapat menyebabkan kerusakan hampir total pada struktur material ringan, terutama di wilayah pesisir yang sangat terbuka, dan kerusakan berat pada bangunan yang di wilayah yang sebelumnya dianggap berisiko rendah,” tulis pernyataan itu dikutip AFP.
“Hujan lebat hingga deras dan gelombang pantai yang berpotensi mengancam jiwa hingga tiga meter (sembilan kaki) juga diperkirakan terjadi selama dua hari, dengan peringatan badai dinaikkan ke sinyal tertinggi pada skala lima.”
Usagi sendiri merupakan topan kelima yang mengancam negara itu hanya dalam tiga minggu. Sebelumnya, selombang gangguan cuaca yang brutal telah menewaskan 159 orang dan mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meminta bantuan sebesar US$ 32,9 juta (Rp 523 miliar) untuk wilayah yang paling parah terkena dampak.
Di provinsi Cagayan, tempat badai diperkirakan akan menerjang daratan, para pejabat berupaya keras untuk mengevakuasi penduduk di sepanjang pantai dan di tepian sungai yang sudah meluap dengan hujan lebat.
“Kemarin kami melakukan evakuasi pendahuluan. Sekarang kami melakukan evakuasi paksa,” kata pejabat bencana setempat Edward Gaspar kepada AFP melalui telepon, seraya menambahkan 1.404 penduduk berlindung di pusat kebugaran kota.
“Masih banyak lagi pengungsi di desa-desa terdekat, tetapi kami belum sempat mengunjungi dan menghitungnya,” tambahnya.
Kepala pertahanan sipil Cagayan Rueli Rapsing mengatakan ia memperkirakan pemerintah daerah akan membawa 40.000 orang ke tempat penampungan. Jumlah ini kira-kira sama dengan jumlah yang dievakuasi pendahuluan sebelum Topan Yinxing, yang melanda pantai utara Cagayan awal bulan ini.
Lebih dari 5.000 penduduk Cagayan masih berada di tempat penampungan setelah badai sebelumnya karena sungai Cagayan, sungai terbesar di negara itu, masih meluap akibat hujan lebat yang turun di beberapa provinsi di hulu.
“Kami perkirakan situasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan” karena Usagi membawa lebih banyak hujan,” kata Rapsing kepada AFP.
Setelah Usagi, Badai Tropis Man Yi juga diperkirakan akan menghantam pusat populasi Filipina di sekitar ibu kota Manila akhir pekan ini. Hal ini ditakutkan akan menguras anggaran kebencanaan Negeri Tagalog itu.
“Topan saling tumpang tindih. Begitu masyarakat berusaha pulih dari goncangan, badai tropis berikutnya sudah menghantam mereka lagi,” kata Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB Filipina Gustavo Gonzalez.
Sekitar 20 badai dan topan besar menghantam Filipina setiap tahun. Bada menewaskan banyak orang dan membuat jutaan orang tetap dalam kemiskinan yang tak kunjung berakhir.
Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa badai di kawasan Asia-Pasifik semakin terbentuk di dekat garis pantai. Badai juga ditemukan semakin cepat menguat dan bertahan lebih lama di daratan karena perubahan iklim.