“Saya cek sebelumnya tunggakan saya itu senilai 24 juta dan sekarang itu saya bisa bayar hanya Rp4 juta saja.Terima kasih kepada Bapak Dedi Mulyadi selaku Gubernur Jawa Barat, saya lebih bersemangat lagi untuk mengikuti aturan pemerintah,” ujarnya dengan lega, mengutip dari video yang diunggah @bapenda.jabar, Sabtu (22/3/2025).
Dalam program ini, seluruh tunggakan pokok dan denda pajak kendaraan tahun-tahun sebelumnya dihapuskan. Wajib pajak di wilayah hukum Polda Jabar dan Polda Metro Jaya hanya perlu membayar pajak kendaraan untuk tahun berjalan. Program ini berlangsung mulai dari 20 Maret hingga 6 Juni 2025.
Warga lainnya juga mengatakan sangat terbantu oleh program ini Seorang ibu yang ikut serta dalam program pemutihan pajak mengungkapkan kegembiraannya. “Jadi nggak perlu bayar yang lima tahun itu, sekarang cukup satu tahun yang berjalan. Itu menyenangkan,” katanya.
Senada dengan itu, seorang bapak yang ikut mengurus pajak kendaraannya merasa puas dengan prosesnya. “Untuk pengurusannya lumayan cepat. Alhamdulillah sangat membantu buat saya,” ujarnya.
Dengan adanya pemutihan pajak ini, pemerintah Provinsi Jawa Barat mengharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya membayar pajak tepat waktu, serta dapat lebih ringan dalam memenuhi kewajiban mereka.
Dua segmen yang paling berisiko tinggi adalah Megathrust di selatan Pulau Jawa dan Segmen Enggano di sekitar Sumatera, yang keduanya berpotensi berdampak besar terhadap wilayah di sekitar Selat Sunda.
Terutama untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda, para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, dampaknya bisa memicu gempa besar hingga magnitudo 8,7.
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, tapi juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar. Menurut hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.
“Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” ujar Rahma kepada CNBC Indonesia belum lama ini.
Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata ia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.
Untuk Jakarta, tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain, tsunami baru diperkirakan tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.
“Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.
BRIN pun mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, tapi juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.
“Sampai dengan bulan April 2025, izin kita mendapat banyak PR ada 42 usulan pembentukan provinsi, 252 kabupaten, 36 kota, ada enam yang meminta daerah istimewa, juga ada lima meminta daerah khusus,” kata Akmal dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI, Kamis (24/4/2025).
Akmal tidak merinci daerah-daerah yang meminta untuk pemekaran daerah itu. Ia hanya mengatakan usulan itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan DPR untuk membahasnya.
“Tentu izin sekali lagi ini merupakan PR kita bersama karena undang-undang mengamanatkan agar pemerintah dan DPR untuk melakukan langkah-langkah informasi ke depan,” ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse mengatakan berdasar paparan dari Akmal, diketahui banyak daerah otonom baru yang kondisinya jauh dari harapan. Menurutnya, pemerintah dan DPR harus fokus membenahi daripada menambah daerah baru.
“Sekaligus kita mengevaluasi apa yang terjadi dengan DOB tersebut daripada menambah menambah pemekaran,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II lainnya, Aria Bima mengatakan perlu kajian lebih lanjut terkait dengan usulan daerah istimewa.
“Kita tidak gegabah hanya karena faktor-faktor tertentu, karena pada prinsipnya negara kesatuan ini, kita ini satu kesatuan wilayah, satu kesatuan administrasi, satu kesatuan ekonomi, yang antardaerah itu harus ada perasaan yang adil,” ujarnya.
Ia mewanti-wanti jangan sampai pemberian daerah istimewa menimbulkan rasa ketidakadilan bagi daerah-daerah lain.
Aria mengatakan salah satu yang meminta menjadi daerah istimewa adalah Solo.
“Seperti daerah saya Solo, minta pemekaran dari Jawa Tengah dan diminta dibikin Daerah Istimewa Surakarta, karena secara historis mempunyai suatu kekhususan di dalam proses terhadap melakukan perlawanan terhadap zaman penjajahan dulu dan mempunyai kekhasan sebagai daerah yang mempunyai kekhususan dan kebudayaan,” ujar dia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria membeberkan bagaimana AI telah mendisrupsi cara kerja industri tambang secara revolusioner.
Ia memberi contoh, 1 lahan yang kurang lebih 1 hektar bisa dikerjakan hanya dalam tempo jam. Padahal biasanya dengan menggunakan manusia itu harus dilakukan kurang lebih satu pekan.
Menurutnya, penggunaan gabungan machine learning dan computer vision dalam proses tambang telah mengakselerasi produktivitas secara signifikan.
“Itu ilustrasi bagaimana optimalisasi itu bisa dilakukan,” ujar Nezar dalam gelaran Indonesia AI Mining Day di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Nezar mengaku sempat cemas sekaligus kagum saat menyaksikan langsung alat berat seperti ekskavator, truk, dan buldoser yang kini dapat beroperasi secara otonomus tanpa kendali manusia.
“Itu yang namanya ekskavator, truck, bulldozer, dan segala macam alat-alat berat itu yang bisa bergerak unmanned tanpa dikemudikan oleh manusia, bisa bergerak sendiri dan otonomus,” jelasnya.
Meskipun teknologi ini telah dikenalkan sejak empat tahun lalu, Nezar menilai perkembangan AI di sektor tambang sangat cepat.
Ia menyebut bahwa apa yang dulunya fiksi ilmiah, sekarang menjadi fakta ilmiah.
Tak hanya mempercepat proses produksi, AI juga mampu meningkatkan efisiensi supply chain, mendorong kegiatan pertambangan yang lebih berkelanjutan, serta meminimalkan dampak lingkungan melalui pendekatan dekarbonisasi.
Meski demikian, Nezar mengingatkan bahwa efisiensi energi akan menjadi isu penting di masa depan, seiring meningkatnya kebutuhan daya untuk mengoperasikan AI.
“Jadi persaingan membuat GPU yang makin canggih dengan less power consumption itu saya kira akan menjadi trend dalam perkembangan industri AI ke depan.” pungkasnya.
Dilansir dari Refinitiv, franc Swiss tampak menguat lebih dari 9% terhadap dolar AS secara year to date/ytd.
Bahkan swiss Franc pernah berada di posisi terkuat sejak 2011 beberapa hari lalu.
Lonjakan nilai mata uang franc Swiss terhadap dolar AS dipicu oleh ketidakpastian kebijakan AS. Investor melihat ketidakpastian meningkat dan instrumen berdenominasi dolar AS kurang menarik. Franc pun kemudian menjadi pilihan banyak investor sebagai safe haven.
Namun, kenaikan franc tidak selamanya disambut gembira. Bank sentral Swiss (SNB) justru dipaksa keras untuk mengendalikan franc. SNB kemungkinan besar harus melakukan intervensi untuk mengurangi laju kenaikan franc. Industri Swiss berharap lonjakan mata uang safe haven dapat dijinakkan sebelum memberikan pukulan lain terhadap sektor yang terancam tarif.
Dikutip dari Reuters, franc Swiss telah melonjak sekitar 9% terhadap dolar sepanjang bulan ini, dan diperkirakan mengalami kenaikan bulanan terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008.
Tidak hanya terhadap dolar AS, franc Swiss juga tampak sangat perkasa dengan kenaikan sekitar 2,6% selama April ini.
Kekhawatiran Terhadap Kenaikan Franc Swiss
Lonjakan franc menimbulkan risiko serius bagi ekonomi Swiss, terutama terhadap target inflasi Swiss National Bank (SNB) yang berada di kisaran 0-2%. Penguatan franc membuat impor menjadi lebih murah, franc yang lebih kuat semakin menekan inflasi yang saat ini sudah mendekati nol.
Selain itu, eksportir Swiss juga terpukul karena nilai tukar yang tinggi membuat produk mereka lebih mahal di pasar internasional. Kenaikan franc menjadi beban tambahan di tengah ancaman tarif AS sebesar 31% terhadap Swiss.
Jean-Philippe Kohl dari Swissmem menyebut kondisi ini sebagai “bahan terakhir dalam koktail beracun bagi industri Swiss”, mengingat perusahaan-perusahaan sudah menghadapi permintaan global yang lemah dan ketidakpastian perdagangan.
Kendati tidak secara eksplisit meminta tindakan dari SNB, Swissmem menyambut baik potensi intervensi untuk menahan penguatan franc. Namun, pemangkasan suku bunga tidak dianggap efektif, mengingat suku bunga utama SNB saat ini sudah rendah (0,25%) dan bahkan diperkirakan bisa turun lebih jauh.
Sebaliknya, intervensi di pasar valuta asing dianggap sebagai alat yang lebih efektif. Ini akan menjadi perubahan besar bagi SNB, yang pada tahun lalu lebih banyak menjual mata uang asing untuk memperkuat franc dalam upaya meredam inflasi, dibandingkan membeli valuta asing untuk melemahkannya.
Namun, intervensi membawa risiko geopolitik. Misalnya, pada 2020, AS sempat menuduh Swiss sebagai manipulator mata uang, ketika SNB melakukan pembelian besar-besaran terhadap mata uang asing.
Chris Turner dari ING menambahkan bahwa salah satu alasan kekuatan franc saat ini, selain karena statusnya sebagai safe haven, adalah keraguan pasar terhadap kemampuan SNB untuk melakukan intervensi dalam skala besar seperti di masa lalu.
Kesimpulannya, SNB berada di posisi sulit, antara mempertahankan stabilitas harga dan menghindari ketegangan dengan mitra dagang besar seperti AS. Sementara industri Swiss berada di bawah tekanan dari berbagai arah.
Aksi SNB Hadapi Franc
SNB berada di bawah tekanan untuk mengendalikan lonjakan nilai tukar franc, yang bisa membahayakan stabilitas harga dan memperburuk prospek ekspor. Kendati SNB menyatakan bahwa mereka tidak memanipulasi mata uang, mereka tetap membuka kemungkinan untuk intervensi di pasar valuta asing jika inflasi terancam. Mereka juga menyebut suku bunga negatif bisa kembali diterapkan, meskipun opsi ini tidak disukai oleh bank, penabung, dan dana pensiun karena pernah diterapkan dari 2014 hingga 2022 dan menimbulkan banyak keluhan.
Menurut ekonom UBS Maxime Botteron, SNB mungkin sudah diam-diam menjual franc dalam skala terbatas, namun intervensi besar-besaran belum terlihat. Ia menilai intervensi lebih fleksibel dibandingkan pemotongan suku bunga. SNB bisa masuk ke pasar, menjual franc, lalu berhenti begitu nilai tukar sedikit mereda.
SNB sendiri menolak berkomentar mengenai nilai franc atau langkah konkret yang akan diambil. Namun, fokus pasar tampaknya tertuju pada penguatan franc terhadap euro, mengingat 57% impor Swiss menggunakan euro. Bandingkan dengan hanya 13% yang menggunakan dolar. Karena itu, apresiasi terhadap euro memiliki dampak langsung pada inflasi, yang menjadi target utama kebijakan moneter SNB.
SNB menyatakan bahwa mereka tidak memantau pasangan mata uang tertentu, melainkan melihat nilai tukar berdasarkan keranjang mata uang. Namun, jika inflasi terganggu, mereka siap bertindak.
Patrick Saner dari Swiss Re menilai bahwa intervensi semakin mungkin dilakukan, terutama karena nilai tukar riil efektif franc kini telah menyentuh level tertinggi sejak 2015. Ia menyebut bahwa kecepatan dan besarnya lonjakan nilai tukar sejak 2 April menjadikan momen ini semakin mendekati ambang batas SNB untuk bertindak.
Meski diplomasi internasional dan citra politik turut diperhitungkan, Saner menekankan bahwa jika stabilitas harga terancam, intervensi sangat mungkin dilakukan.
Hari ini saham BUMI bergerak di rentang harga Rp 104-Rp 112 per saham, sebelum akhirnya ditutup di posisi tertinggi. Saham BUMI bertahan di zona hijau dengan volume yang ditransaksikan sebanyak 3,02 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 328,4 miliar dan frekuensi sebanyak 29,8 ribu kali.
Kenaikan saham BUMI ini terjadi di tengah beberapa sentimen kuat mulai dari perubahan tarif royalti untuk perusahaan batu bara pemegang Izin Usaha Penambahan Khusus (IUPK), kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait batu bara, hingga pelemahan nilai tukar rupiah selama beberapa waktu terakhir.
Sementara dari sisi kinerja, BUMI tetap mampu mengerek laba bersihnya sepanjang tahun lalu. Secara konsolidasi BUMI berhasil membukukan kinerja positif dengan membukukan laba bersih sebesar US$ 170,9 juta pada 2024. Jumlah ini tumbuh 45,5% dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar US$117,4 juta.
Sementara laba periode tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk tercatat sebesar US$ 67,5 juta atau tumbuh 517,8% dibanding periode sama tahun sebelumnya US$ 10,9 juta.
Hasil ini didorong oleh menurunnya beban pokok pendapatan perusahaan dari US$ 5.978,7 juta menjadi US$ 5.127 juta di 2024. Kondisi tersebut membuat margin laba ke pendapatan naik dari 5,5% menjadi 5,9%. Alhasil laba sebelum pajak juga meningkat 13,9% dari US$ 254,3 juta di 2023 menjadi US$ 289,7 juta di 2024.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya yakni KAI Commuter menerima satu rangkaian sarana KRL terbaru produksi INKA yang telah tiba di Jakarta untuk menjalani rangkaian uji dinamis berikutnya.
Setelah sebelumnya melalui proses Factory Acceptance Test (FAT) serta uji coba dinamis awal di lintas Yogyakarta – Solo pada Maret 2025, rangkaian KRL ini akan memasuki tahap lanjutan pengujian di lintas Jabodetabek.
Rangkaian uji dinamis tersebut akan mencakup pengujian commissioning, akselerasi, kecepatan maksimum, serta sistem pengereman, sebagai bagian dari proses kalibrasi teknis sebelum sarana ini melayani masyarakat.
Uji coba akan dimulai dengan penyesuaian parameter dengan uji dinamis bersama KAI Commuter, Toyo Denki dan Nabtesco. Rangkaian kereta KRL juga akan melalui uji 4.000 kilometer dan sertifikasi Direktorat Jendral Perkertaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
“Uji dinamis akan dilakukan sejauh 4.000 kilometer untuk memastikan kesiapan sarana dalam beroperasi di lintas padat Jabodetabek. Proses ini akan dilakukan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan guna menjamin standar keselamatan dan kualitas yang tinggi,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan persnya, dikutip Senin (21/4/2025).
Adapun rangkaian sarana KRL tersebut telah tiba di Depo KRL Depok secara bertahap. Yaitu enam unit pada Kamis (17/4/2025) dan enam unit tambahan pada dini hari 20 April 2025. Seluruhnya kini telah dirangkaikan menjadi satu train set utuh berjumlah 12 kereta. Rangkaian ini merupakan bagian dari total 24 train set yang dikontrak KAI Commuter kepada INKA dalam rangka program modernisasi armada.
“Keberadaan sarana ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan pemerintah, sekaligus menjadi simbol kolaborasi strategis antar BUMN dalam memperkuat industri perkeretaapian nasional,” tambah Anne.
Kehadiran sarana KRL baru ini diharapkan mampu menjawab tingginya kebutuhan masyarakat terhadap layanan transportasi massal yang efisien dan berkelanjutan, khususnya di wilayah metropolitan Jabodetabek yang saat ini mencatatkan volume pengguna Commuter Line mencapai lebih dari satu juta orang setiap hari kerja.
“Kami percaya bahwa kehadiran armada baru ini akan meningkatkan kapasitas dan kenyamanan perjalanan para pengguna Commuter Line. KAI Commuter senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, serta mengapresiasi kepercayaan dan loyalitas masyarakat yang telah menjadikan Commuter Line sebagai pilihan utama transportasi harian,” tutup Anne.
PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Pedeve Indonesia selaku pemegang saham PT Pelita Air Service mengukuhkan Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama Pelita Air untuk periode kedua. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Pemegang Saham Secara Sirkuler PT Pelita Air Service, sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Ayat 5 Anggaran Dasar Perseroan tentang Pengangkatan Kembali Anggota Direksi.
Dendy Kurniawan dinilai oleh para pemegang saham telah menunjukkan kepemimpinan yang visioner dan efektif dalam mengarahkan transformasi Pelita Air. Di bawah kepemimpinannya, Pelita Air berhasil menjadi maskapai penerbangan berjadwal dengan standar layanan yang unggul, serta mencatatkan kinerja operasional dan keuangan yang positif. Keberhasilan ini menjadi landasan kuat bagi perusahaan untuk terus berkembang dan memperkuat posisinya di industri aviasi nasional.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham, serta apresiasi atas dukungan penuh dari seluruh Perwira Pelita Air,” ujar Dendy Kurniawan dalam keterangan resmi Senin, (21/4/2025).
Sepanjang tahun 2024, Pelita Air mencatat capaian operasional yang signifikan. Maskapai ini berhasil mengangkut hingga 2,7 juta penumpang. Seiring dengan itu, jumlah penerbangan juga mengalami lonjakan sebesar 97 persen, mencapai 18.796 penerbangan, dengan total kapasitas angkut mencapai 3,3 juta kursi. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi ekspansi dan peningkatan layanan yang dijalankan secara konsisten dalam memperkuat konektivitas nasional.
Dendy Kurniawan juga dinilai berhasil membawa Pelita Air tumbuh sebagai maskapai yang mengedepankan keandalan dan profesionalisme. Konsistensi dalam menjaga tingkat ketepatan waktu (on-time performance/OTP) menjadikannya pilihan tepercaya masyarakat karena mampu memberikan kepastian dan kenyamanan dalam setiap penerbangan. Reputasi ini memperkuat posisi Pelita Air sebagai maskapai nasional yang responsif terhadap kebutuhan transportasi udara yang efisien dan berkualitas.
Ia juga mampu menjadikan Pelita Air sebagai maskapai yang adaptif terhadap era digital dan berorientasi pada keberlanjutan. Inovasi layanan terus dikembangkan, termasuk penerapan sistem hiburan mandiri yang memungkinkan penumpang menikmati konten langsung dari perangkat pribadi melalui konektivitas Wi-Fi gratis selama penerbangan.
Dari sisi operasional, Dendy Kurniawan juga telah membuat Pelita Air untuk beralih ke konsep penerbangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan melalui penerapan teknologi Electronic Flight Bag yang menggantikan penggunaan kertas dengan perangkat komputer tablet. Implementasi ini berhasil mendapatkan rekognisi dari NavBlue, anak usaha Airbus, dan turut mencerminkan komitmen kuat Pelita Air dalam menerapkan teknologi digital yang terintegrasi, serta berkontribusi positif bagi kemajuan industri aviasi nasional.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa “Pemegang Saham terus optimistis bahwa Pelita Air terus tumbuh sebagai maskapai kebanggaan nasional yang adaptif, kompetitif dan dicintai masyarakat.” Ujar Fadjar.
Mereka adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
1. LPPF
Pada hari ini, LPPF melewati periode cum date atau tenggat terakhir investor bisa membeli saham dengan hak dividen.
Emiten grup Lippo ini membagikan dividen senilai Rp677,4 miliar atau setara Rp300 per lembar. Alokasi ini setara dengan dividen payout ratio (DPR) sekitar 81,89%.
Pada hari ini harga saham LPPF malah terkontraksi tipis 0,50% ke posisi Rp1995 per lembar. Dari harga tersebut, investor akan mendapatkan cuan dividen hingga 15,35%.
2. BNGA
Berikutnya, ada BNGA yang dalam waktu dekat akan melewati masa cum date dividen pada dua hari mendatang, tepatnya 23 April 2025.
BNGA juga terbilang akan membagikan dividen yield cukup atraktif. Pada tahun ini, manajemen BNGA sepakat membagikan dividen tunai sebanyak 60% dari laba atau sebesar-besarnya Rp3,9 triliun (gross) dari laba bersih CIMB Niaga (bank only) tahun buku 2024, yaitu Rp6,5 triliun.
Jika dibandingkan terhadap jumlah saham yang beredar, maka dividen per lembar yang dibagikan mencapai Rp155. Dari nilai ini, jika dibandingkan harga saham per hari ini di Rp1.825 per lembar, akan menghasilkan cuan sampai 8,53%.
Keuntungan ini cukup besar jika dibandingkan dengan rata-rata deposito bank umum yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di kisaran 4%.
3. BJBR
Terakhir, ada emiten bank lagi yaitu BJBR yang juga membagikan dividen dengan yield cukup jumbo.
Diketahui, BJBR sepakat membagikan dividen sebanyak Rp896,95 miliar setara 65,50% dari laba tahun buku 2024. Nilai tersebut jika dibandingkan total saham beredar akan menjadi Rp85,25 per lembar.
Adapun jika dibandingkan dengan harga saham per hari ini di Rp900 per lembar, akan menghasilkan cuan sampai 9,47%.
Kebaya merupakan busana yang sudah lama dipakai perempuan Indonesia. Tercatat pada abad ke-19, para perempuan di Jawa sudah menggunakan kebaya. Lambat laun, pakaian itu pun juga dipakai oleh perempuan dari kelas sosial berbeda, termasuk orang-orang Eropa.
Dalam Outward Appearances: Trend, Identitas, Kepentingan (2005) diceritakan, kebaya dipakai orang Eropa supaya lebih menyatu dengan warga lokal. Mereka menggunakan kebaya asli Jawa dengan variasi kain berbeda. Biasanya, mereka memakai kain dengan kualitas tinggi supaya menunjukkan kekayaan dan citra eksklusif sebagai orang Eropa.
Kebiasaan memakai kebaya terus dilakukan orang perempuan lokal dan non-lokal usai pemerintah kolonial menganjurkan penggunaan pakaian sesuai adat istiadat tempat yang mereka tinggali pada awal abad ke-20. Dari sini, semakin banyak orang memakai kebaya.
Pada 1940, kebaya yang sudah jadi identitas masyarakat lokal membuat tokoh sentral Indonesia, Soekarno, menjadikan kebaya sebagai busana nasional. Kelak, ketika menjadi presiden, Soekarno secara tidak langsung menjadikan kebaya sebagai pakaian utama ibu negara. Ini kemudian diikuti oleh para istri-istri pejabat lain di beragam acara.
Fatmawati, misalnya, suka memakai kebaya dengan kerudung untuk mencirikan dia beragama Islam. Ini memang sesuai dengan rencana Soekarno yang menjadikan kebaya sebagai cara mempererat keberagaman di Indonesia.
Kebiasaan memakai kebaya terus berlanjut di era Presiden Soeharto. Ibu negara, Tien Soeharto, memakai kebaya di setiap acara-acara formal. Terlebih usai pemerintah juga mengeluarkan aturan penggunaan seragam di setiap acara. Tien lantas menggagas para perempuan untuk memakai kebaya.
Dia sendiri biasa menggunakan kebaya dan kain sebagai selendang. Konon, kebayanya juga sarat nilai sejarah karena dibuat dari tahun 1930-an. Sayangnya, penggunaan kebaya kala itu juga mengalami perubahan makna.
Kebaya jadi salah satu alat ibuisme negara. Julia Suryakusuma dalam Ibuisme Negara (2011) menceritakan, ibuisme negara merupakan konstruksi negara terhadap perempuan yang hanya melakukan pekerjaan domestik.
Kebaya jadi pakaian wajib istri-istri pegawai negeri yang kelak dimaknai sebagai kepatuhan perempuan. Kepatuhan ini maksudnya membuat perempuan hanya menjalankan pekerjaan domestik, seperti mengurusi rumah, memasak, dan sebagainya. Apalagi, Tien Soeharto yang jadi panutan dan inspirasi juga melakukan hal sama, sehingga membenarkan kebaya jadi alat untuk mencapai konstruksi perempuan domestik.
Untungnya, perubahan zaman membuat pemikiran atas penggunaan kebaya turut berubah. Kini, kebaya mulai dimaknai tak hanya sebatas identitas busana nasional, tetapi juga alat mencapai perjuangan bagi para perempuan.