
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia mendapatkan ‘medali emas’ untuk area paling rentan bencana alam. Pasalnya, Indonesia menjadi negara dengan kawasan aktif gunung api terbanyak di dunia.
Penyelidik Bumi Utama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Kementerian ESDM Supartoyo menyebutkan, Indonesia sejatinya berada di antara empat lempeng tektonik utama dan berdampak pada 127 gunung api aktif. Dia menyebut, pihaknya memantau hingga 69 gunung api selama 24 jam penuh.
“Ini merupakan jumlah terbanyak di dunia, dan lagi-lagi kita mendapatkan ‘medali emas’ untuk hal ini,” kata Supartoyo dalam keterangan resmi, dikutip Senin (7/10/2024).
Bahkan, dalam catatan Kementerian ESDM, sebanyak 195,9 juta jiwa masyarakat Indonesia berada di wilayah rawan bencana alam. Hal itu lantaran posisi geografis Indonesia terletak di kawasan yang sangat rentan terhadap kejadian gempa bumi, erupsi gunung api, gerakan tanah, hingga tsunami.
Sedangkan, berdasarkan updating peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT), terdapat 40,9 juta jiwa terdampak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) di Indonesia. Dengan begitu, mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap bencana perlu dilakukan di Indonesia.
Supartoyo mengatakan sejak tahun 2000 hingga tahun 2024, sebanyak 12% hingga 15% total kejadian gempa bumi dunia terjadi di Indonesia.
“Dalam periode tersebut, Indonesia mengalami antara 5 hingga 29 kejadian gempa bumi merusak setiap tahunnya. Gempa bumi merusak adalah gempa yang mengakibatkan korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerusakan geologi permukaan,” tambahnya.
Selain gempa bumi, Indonesia juga mengalami 18 kejadian tsunami dalam 29 tahun terakhir. Sedangkan, gerakan tanah yang terjadi di Indonesia mencapai lebih dari 800 kejadian setiap tahunnya, sebagian besar dipicu oleh curah hujan tinggi, kemiringan lereng, dan litologi satuan batuan meskipun beberapa di antaranya juga disebabkan oleh gempa bumi.
Supartoyo menjelaskan bahwa Indonesia yang terletak di zona aktif tektonik bisa meningkatkan risiko bencana geologi. Namun di samping itu, posisi Indonesia juga memiliki keuntungan berupa kekayaan sumber daya alam yang melimpah.
Oleh karena itu, dia menekankan bahwa keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dan pengelolaan risiko bencana menjadi sangat penting bagi Indonesia.