CEO Meta (Facebook, WhatsApp, Instagram) Mark Zuckerberg membuat geger satu jagat maya usai memamerkan kado istimewa bagi sang istri Priscilla Chan.
Tak tanggung-tanggung, miliarder tersebut membuat patung raksasa berbentuk istrinya di halaman rumah mereka. Tingginya sekitar 7-kaki.
Banyak yang mengomentari hadiah itu sangat romantis. Apalagi, pasangan Zuckerberg-Chan sudah menikah selama 12 tahun dan selama ini selalu tampil mesra.
“Membawa kembali tradisi Romawi dengan membuat patung untuk istri,” kata Zuckerberg pada caption unggahan Instagram personalnya.
Pada unggahannya, Zuckerberg juga memperlihatkan sang istri berdiri di depan patung hadiahnya sembari minum dari cangkir dan berbalut jaket tebal.
Tak jelas kado dari Zuckerberg itu untuk hari spesial apa. Perayaan ulang tahun pernikahan mereka jatuh pada bulan Mei. Ulang tahun Chan berada pada bulan Februari.
Tampaknya, Zuckerberg tak memerlukan hari spesial untuk merayakan sang istri. Komentar netizen beragam. Banyak yang terenyuh dan menilai Zuckerberg romantis, tetapi ada juga yang menilai gestur itu menggelikan.
Psikolog dari Massachusetts yang memiliki spesialisasi untuk terapi pasangan, Isabelle Morley, mengatakan gestur besar seperti itu bisa berarti buruk alias red flag.
Morley mengatakan hadiah ‘mahal’ sebenarnya bersifat relatif. Sebagai informasi, patung Chan dibuat oleh seniman kontemporer asal New York, Daniel Arsham. Harganya ditaksir mencapai US$ 20.000 (Rp 308 juta).
Harta kekayaan Zuckerberg yang diestimasikan oleh Forbes di atas US$ 185 miliar (Rp 2.854 triliun). Tentu saja bagi Zuckerberg hadiah patung tersebut tak mahal.
Namun, Morley mengatakan penting untuk selalu menanyakan “apa tujuan dari hadiah ini?” ketika pasangan memberikan kado.
“Bagi mereka yang berasal dari latar belakang kurang mampu dan telah bekerja keras untuk menjadi stabil secara finansial, hadiah mewah bisa menjadi cara untuk menunjukkan kemajuan mereka tanpa mengharapkan imbalan banyak,” kata Morley.
“Hadiah mewah menjadi tanda atas apa yang mereka telah bangun bersama, serta menunjukkan kepada seseorang rasa cinta mereka,” ia menambahkan.
Namun, Morley menggarisbawahi kado mewah terkadang dijadikan ‘alat’ untuk memanipulasi penerimanya atau menimbulkan reaksi tertentu.
“Beberapa orang memberikan kado berlebihan untuk memperbaiki perilaku buruk mereka. Saya tak bilang kado patung itu artinya demikian. Tetapi, Anda perlu tahu kecenderungan ini,” Morley mengatakan.
Bagi penerima kado mewah, Morley mengatakan perlu untuk menanyakan beberapa hal. “Apakah ini untuk perayaan anniversary? Apakah ada ekspektasi tertentu bagaimana harus bereaksi pada kado ini?”.
“Apakah ini artinya ada kesalahan yang ingin ditebus dengan hadiah mahal?” Morley mempertanyakan.
Terlebih di era internet, banyak orang memamerkan kado atau pemberian spesial dari pasangan. Zuckerberg membagikan gestur megahnya ke 14,5 juta pengikutnya di Instagram.
Morley kembali menyoroti hal ini. Ia mempertanyakan, “apakah kado itu untuk menunjukkan rasa syukurnya terhadap sang istri? atau untuk memperlihatkan ke banyak orang bahwa dia adalah suami yang baik?”.
Morley mengatakan banyak orang yang kerap membagikan momen-momen romatis bersama pasangan ke media sosial. Menurut dia, seringkali hal itu berbeda dengan realita.
“Terkadang memamerkan romantisme di internet menunjukkan pasangan tidak benar-benar bahagia di kehidupan nyata,” ia menuturkan.
Untuk mengetahui apakah kado ini tulus atau tidak, Morley mengatakan orang yang paling tepat untuk menentukannya adalah Chan.
“Jika dia menganggap gestur itu sweet, artinya memang sweet,” ujar Morley.