PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan penyedia infrastruktur energi terintegrasi di Tanah Air.
Tak hanya gas bumi, Pertagas juga memiliki bisnis dalam bidang penyediaan infrastruktur dan transportasi minyak bumi.
Hingga November 2024, total panjang pipa transportasi minyak milik Pertagas yang dioperasikan mencapai 605 kilo meter (km) dan mengalirkan minyak sebesar 50.709.846 barel.
Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan dalam laporan tahunan perusahaan bahwa inisiasi pembangunan infrastruktur minyak bumi dan gas alam baru, serta energi lainnya menjadi salah satu strategi perusahaan untuk tetap menjaga pencapaian target pendapatan dan laba perusahaan.
Gamal bahkan sempat menyebut kepada CNBC Indonesia bahwa bisnis transportasi minyak merupakan salah satu bisnis yang tumbuh pesat pada 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, secara persentase, kenaikan bisnis transportasi minyak pada 2023 mencapai 305%.
Realisasi volume transportasi minyak pada tahun 2023 mencapai 56,86 juta barel. Volume tersebut mengalami peningkatan sebesar 304,92% dibandingkan realisasi tahun 2022 sebesar 14,04 juta barel.
Dari laporan tahunan Pertagas terlihat, kontribusi pengangkutan minyak Rokan pada 2023 melonjak signifikan menjadi 52,37 juta barel dari “hanya” 9,89 juta barel pada 2022 lalu. Dari angkutan minyak di Blok Rokan saja sudah terjadi peningkatan 429%.
Adapun pipa minyak Blok Rokan ini berkontribusi sebesar 92% dari total volume pengangkutan minyak perusahaan selama 2023.
“Ini sangat signifikan dan berkontribusi besar pada Pertagas,” kata Gamal saat diwawancara CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Adapun salah satu yang mendongkrak bisnis transportasi minyak Pertagas yaitu telah beroperasinya pipa minyak Blok Rokan sejak 2022 dan semakin meningkat dan beroperasi penuh pada 2023.
Panjang pipa minyak Pertagas tercatat mencapai 605 km, terdiri dari pipa minyak di area Central Sumatera sepanjang 262 km dan pipa minyak area Rokan sepanjang 343,2 km. Berikut rinciannya:
1. Pipa Minyak Area Sumatera Tengah
Terdiri dari 1 ruas pipa. Ruas pipa ini mengamankan pasokan minyak ke Refinery Unit III Plaju yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional. Pipa minyak bumi ini melintasi Kabupaten Muaro Jambi, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Kota Palembang, Sumatera Selatan.
2. Pipa Minyak Area Rokan
Terdiri dari 13 ruas pipa. Ruas pipa ini mengamankan pasokan minyak dari Blok Rokan ke Tank Farm Dumai Pertamina Hulu Rokan. Pipa minyak bumi ini melintasi Kabupaten Kampar, Siak, Rokan Hilir, Bengkalis, dan Kota Dumai, Provinsi Riau.
Selain itu, bisnis Pertagas juga meliputi empat bidang utama yakni suplai, infrastruktur, penyaluran, serta transportasi minyak bumi dan gas alam.
Di bidang suplai, Pertagas menyediakan gas dari kepala sumur (wellhead) dan Liquefied Natural Gas (LNG). Sementara, di sektor infrastruktur, perusahaan membangun jaringan pipa gas dan minyak bumi, fasilitas kilang LPG/LNG, regasifikasi, stasiun CNG, serta pengisian LNG.
Adapun, untuk penyaluran, Pertagas menyalurkan kebutuhan energi ke berbagai sektor strategis, misalnya pembangkit listrik, industri pupuk dan petrokimia, industri lainnya, gas kota, serta hotel, restoran, dan kafe
Kemudian pada transportasi minyak dan gas bumi, Pertagas mendistribusikan produk energi dari Pertamina Group maupun perusahaan lainnya. Perusahaan juga fokus di bidang perdagangan gas, pengelolaan gas untuk konsumen, serta layanan terkait seperti terminal penerima CNG dan LNG, penyimpanan, hingga Independent Power Producer (IPP).
Pertagas mencatatkan kinerja yang cukup positif pada tahun 2023 dengan pencapaian yang meliputi pendapatan hingga mencapai US$ 793,42 juta, laba bersih yang tercatat mencapai US$ 196,70 juta, Volume transportasi gas mencapai 526,499 MMSCF atau 104,90% dari target, Volume transportasi minyak sebesar 56,9 juta barel atau 133,87% dari target dan volume regasifikasi yang tercatat mencapai 57,685 BBTU atau 119,29% dari target.
Pada tahun 2024, Pertagas optimis terhadap peningkatan kinerja dan produktivitas operasional seiring dengan ekspansi dan pengembangan proyek-proyek strategis yang telah direncanakan.