Donald Trump memenangkan Pemilu AS dan akan dilantik jadi Presiden ke-47 AS pada Januari 2025 mendatang. Pengusaha pun buka suara mengenai kemenangan Trump yang akan kembali memimpin pemerintahan AS.
Muncul kekhawatiran akan adanya potensi peningkatan proteksionisme dan perang dagang pada era Trump nanti. Apalagi, Trump membawa visi Make America Great Again, menjadikan Amerika jadi hebat lagi.
Lalu bagaimana tanggapan pengusaha otomotif nasional?
Menurut Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi kekhawatiran akan tensi perang dagang yang semakin meningkat tidak akan berdampak bagi industri otomotif nasional.
“Terlalu jauh itu, tidak ada dampaknya,” katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (8/11/2024).
Setidaknya dalam 10 terakhir RI sudah memproduksi jutaan unit mobil per tahun, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Sebagian besar tidak terlalu terkena dampak oleh rantai pasok dari AS.
“Apalagi kita udah swasembada kendaraan, dampaknya nggak langsung,” ujar Nangoi.
Meski begitu, Ia mengakui, ada komponen yang berasal dari AS meski tidak banyak, seperti chip semikonduktor.
“(Impor chip semikonduktor) Ada tapi sedikit sekali, jadi ngga berpengaruh,” kata Nangoi.
Asal tahu saja, kemenangan Pemilu AS ini dipastikan setelah Trump berhasil melewati ambang batas kemenangan di level 270 Electoral Vote melawan pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Kemenangan Trump ini membalikkan hasil dari beberapa lembaga survei yang mengunggulkan Kamala Harris. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengapa calon yang pernah menjadi Presiden pada 2017-2021 itu kembali menang saat ini.